Perang Korea
dan Jejak Sejarah Dua Negara
Selama 70 Tahun

Minggu, 25 Juni 1950 pukul 04.00 pagi, Korea Utara meluncurkan serangan mendadak ke Korea Selatan.
Meskipun suara tembakan tidak terdengar lagi, namun terbelahnya kedua negara terus meninggakan kepedihan di hati.
Menyambut 70 tahun pecahnya Perang Korea, mari kita tengok kembali jalan yang telah dilalui oleh kedua Korea untuk menciptakan Semenanjung Korea yang damai dan bersatu.

Latar Belakang

15 Agustus 1945. Semenanjung Korea terbebas dari penjajahan Jepang setelah 35 tahun, namun kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama. Di tengah makin intensifnya Perang Dingin antarnegara kapitalis-liberalis dan sosialis-komunis, konflik seputar Semenanjung Korea juga meningkat.

Untuk pertama kalinya, Semenanjung Korea terbagi oleh garis batas 38 derajat lintang utara, di mana kapitalis AS menduduki bagian selatan dan komunis Uni Soviet mengambil kendali bagian utara.

VIEW MORE
Latar Belakang

Pecahnya Perang Korea

Perang Korea meletus pada 25 Juni 1950. Saat itu, komando militer Korea Selatan melakukan perombakan personalia, sedangkan tentara banyak yang mengambil cuti di musim pertanian yang sibuk.

Melihat pasukan Korea Selatan yang sedang lengah, pasukan Korea Utara melakukan penyusupan dengan melintasi garis perbatasan 38 derajat lintang utara, di bawah rencana strategis yang cermat.

VIEW MORE
Pecahnya Perang Korea

Partisipasi Pasukan PBB

Pada 26 Juni, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat dan mengeluarkan resolusi yang menyerukan penghentian segera permusuhan dan penarikan mundur pasukan Korea Utara dari garis batas 38 derajat lintang utara.

VIEW MORE
구름 이미지

Penandatanganan Perjanjian Gencatan Senjata

Perundingan gencatan senjata Perang Korea berlangsung selama dua tahun hingga 27 Juli 1953. Dengan mencatat rekor baru sebagai perundingan yang terlama dalam sejarah dunia, pasukan PBB dan pasukan komunis tetap mempunyai argumen yang berbeda dalam rincian-rincian kesepakatan.

VIEW MORE
  • 01
  • 02
  • 03
구름 이미지

Korban Perang Korea

Dalam Perang Korea yang berlanjut selama 1.129 hari dari periode 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953, 138.000 tentara Korea Selatan tewas dan 450.000 orang lainnya terluka.

VIEW MORE
  • The Korean War [Source: Yonhap News Agency] Source: Yonhap News Agency
  • The Korean War [Source: Yonhap News Agency] Source: Yonhap News Agency
  • The Korean War [Source: Yonhap News Agency] Source: Yonhap News Agency
비둘기 이미지
the Korean War: Memories of the War the Korean War: Memories of the War
Type 1 + Commercial Use Prohibition + Change Prohibition

The (Korean Peninsula A to Z) page has been created using materials in accordance with the Korea Open Government License (KOGL) Type 4. Before using the materials on the site, please check for the original source.

Latar Belakang

15 Agustus 1945. Semenanjung Korea terbebas dari penjajahan Jepang setelah 35 tahun, namun kegembiraan tersebut tidak berlangsung lama. Di tengah makin intensifnya Perang Dingin antarnegara kapitalis-liberalis dan sosialis-komunis, konflik seputar Semenanjung Korea juga meningkat.

Untuk pertama kalinya, Semenanjung Korea terbagi oleh garis batas 38 derajat lintang utara, di mana kapitalis AS menduduki bagian selatan dan komunis Uni Soviet mengambil kendali bagian utara. Sejak saat itulah, Korea Selatan dan Korea Utara menempuh jalur yang berbeda. Bentrokan militer antara kedua negara sering terjadi dan tanda-tanda akan terjadinya perang juga semakin meningkat.

Pecahnya Perang Korea

Perang Korea meletus pada 25 Juni 1950. Saat itu, komando militer Korea Selatan melakukan perombakan personalia, sedangkan tentara banyak yang mengambil cuti di musim pertanian yang sibuk. Melihat pasukan Korea Selatan yang sedang lengah, pasukan Korea Utara melakukan penyusupan dengan melintasi garis perbatasan 38 derajat lintang utara, di bawah rencana strategis yang cermat.

Hanya dalam tiga hari pada 28 Juni, pasukan Korea Utara menduduki kota Seoul dan terus menyerbu ke bagian selatan untuk melakukan invasi ke seluruh Korea Selatan. Dua bulan setelah perang dimulai, seluruh Semenanjung Korea, kecuali wilayah selatan Sungai Nakdong, dikuasai oleh pasukan Korea Utara.

[26 Juni 1950] Pasukan Korut Invasi Korsel. [28 Juni 1950] Pasukan Korut Duduki Kota Seoul. [Akhir Juli 1950] Pasukan Korut Bergerak Maju ke Sungai Nakdong. [1 Agustus 1950] Pasukan Korsel dan PBB Bentuk Garis Pertahanan di Sungai Nakdong. [18 Agustus 1950] Pemerintah Korsel Pindah dari Daegu ke Busan. - Sumber: Kementerian Pertahanan Korsel

Partisipasi Pasukan PBB

Pada 26 Juni, Dewan Keamanan PBB mengadakan pertemuan darurat dan mengeluarkan resolusi yang menyerukan penghentian segera permusuhan dan penarikan mundur pasukan Korea Utara dari garis batas 38 derajat lintang utara. Namun, Korea Utara tidak menghentikan invasinya ke selatan. Sehingga PBB pada 28 Juni memutuskan langkah militer untuk menjaga dan memulihkan perdamaian. Pada 7 Juli, Komando PBB (UNC) diluncurkan, dan Jenderal Douglas MacArthur diangkat sebagai panglima tertinggi pasukan sekutu PBB.

Selama perang saudara di Korea, sebanyak 21 negara ikut berjuang untuk membantu Korea Selatan di bawah bendera PBB. Enam belas negara meliputi Amerika Serikat (AS), Inggris, Kanada, Australia, Turki, Filipina, Thailand, Belanda, Kolombia, Yunani, Selandia Baru, Etiopia, Belgia, Prancis, Afrika Selatan, dan Luxemburg, mengirim tentaranya untuk bertempur di Korea. Lima negara lainnya seperti Swedia, India, Denmark, Norwegia, dan Italia mengirim tim medis. Banyak negara lain yang juga menyediakan bantuan dan dana ke Korea Selatan.

Partisipasi Pasukan PBB

Pasukan PBB melawan balik, bergerak ke Utara
​Pada 15 September, pasukan Korea Selatan dan PBB melakukan pendaratan amfibi di Incheon dan meluncurkan serangan balik ke Korea Utara di garis pertahanan Sungai Nakdong secara bersamaan. Keadaan berbalik setelah operasinya berjalan sukses. Setelah tanggal 23 September, pasukan Korea Utara mulai mundur dari semua barisan pertempuran. Pasukan sekutu merebut kembali Seoul pada tanggal 28 September dan memukul mundur pasukan Korea Utara ke arah utara di atas garis lintas 38 derajat pada 1 Oktober. Pasukan PBB melintasi perbatasan dan masuk ke Korea Utara hingga menguasasi Pyongyang pada 19 Oktober. Mereka terus bergerak maju ke Wonsan dan Hamheung. Tampaknya Semenanjung Korea akan segera bersatu kembali.
[15 September 1950] Pasukan Korsel dan PBB Lakukan Pendaratan Amfibi di Incheon. [28 September 1950] Pasukan Sekutu Korsel dan PBB Rebut Kembali Seoul. [1 Oktober 1950] Pasukan Korsel Lintasi Paralel Utara ke-38. [19 Oktober 1950 ] Pasukan Korsel dan PBB Duduki Pyongyang dan Mencapai Sungai Amnok. - Sumber: Kementerian Pertahanan Korsel

Partisipasi Pasukan PBB

Intervensi China dan Perlawanan Pasukan PBB
Secara mendadak, pasukan China melakukan serangan terhadap pasukan sekutu pada tanggal 25 Oktober. Serangan dengan taktik gelombang manusia yang belum pernah terjadi sebelumnya, mengubah kembali situasi pertempuran. Dengan tambahan pasukan China, Korea Utara berhasil memukul mundur pasukan sekutu hingga kembali ke perbatasan garis lintang 38 derajat. Pada tanggal 4 Januari 1951, pasukan sekutu meninggalkan Seoul dan mundur untuk melakukan pertahanan strategis. Kemudian pasukan PBB bergerak ke utara lagi untuk menangkis serangan tentara China. Setelah garis depan medan perang terbentuk di wilayah batas lintang 38 derajat, beberapa pertempuran yang melelahkan terus terjadi. Perang memasuki fase baru ketika perundingan gencatan senjata dimulai pada 10 Juli 1951.
[25 Oktober 1950] Tentara China Ikut Campur Tangan. [4 Januari 1951] Pasukan Sekutu Tinggalkan Seoul dan Mundur. [15 Maret 1951] Pasukan Korsel Rebut Kembali Seoul. - Sumber: Kementerian Pertahanan Korsel

Penandatanganan Perjanjian Gencatan Senjata

Perundingan gencatan senjata Perang Korea berlangsung selama dua tahun hingga 27 Juli 1953. Dengan mencatat rekor baru sebagai perundingan yang terlama dalam sejarah dunia, pasukan PBB dan pasukan komunis tetap mempunyai argumen yang berbeda dalam rincian-rincian kesepakatan.

  • 1 Titik terbesar dalam konfrontasi yang paling rumit adalah menentukan cara penetapan garis demarkasi militer.
    Pasukan komunis bersikeras perbatasan awal tetap di batas garis lintang 38 derajat, sementara pasukan PBB menuntut agar garis itu harus ditentukan di sebelah utara dari garis yang ada. Setelah perundingan berkali-kali ditunda dan dimulai kembali, kedua belah pihak akhirnya sepakat pada 27 November 1951 dan memutuskan garis demarkasi militer sementara yang membentang sepanjang 237 kilometer.
  • 2 Pertikaian lainnya adalah repatriasi tawanan perang.
    Sesuai dengan Konvensi Jenewa, pasukan PBB pada awalnya merencanakan untuk mengirim semua tawanan perang kembali ke Korea Utara, tetapi banyak tawanan perang menolak pemulangan mereka. Waktu terus berlalu. perundingan pun membuat sedikit kemajuan. Media barat, dan bahkan Palang Merah Internasional ikut menyadarkan masyarakat akan masalah ini. Pasukan komunis akhirnya menyetujui proposal yang diajukan, kemudian masalah tahanan perang selesai pada Juni 1953.
  • 3 Saat gencatan senjata atas Perang Korea semakin dekat, pemerintah Korea Selatan menentang perpecahan Korea.
    Pada April 1953, Majelis Nasional Korea Selatan dengan suara bulat mengadopsi resolusi yang menolak gencatan senjata dan menyatakan bahwa Korea Selatan akan terus berjuang sendirian jika diperlukan. Setelah itu, melalui negosiasi yang sangat melelahkan, perwakilan Komando PBB, Pasukan Komunis Korea Utara dan China akhirnya menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata Perang Korea pada tanggal 27 Juli 1953, pukul 10.00. Perjanjian itu mulai berlaku pada pukul 22.00 pada hari itu, sekaligus mengakhiri perang yang berlangsung selama tiga tahun satu bulan dua hari tersebut.
[10 Juni 1951] Perundingan Gencatan Senjata Dimulai. [27 Juli 1953] Perjanjian Gencatan Senjata Ditandatangani di Panmunjeom. [1 Oktober 1953] Korsel dan AS Tandatangani Perjanjian Pertahanan Bersama. Perang Korea berakhir, namun luka perang masih tetap berlanjut. - Sumber: Kementerian Pertahanan Korsel

Korban Perang Korea

Dalam Perang Korea yang berlanjut selama 1.129 hari dari periode 25 Juni 1950 sampai 27 Juli 1953, 138.000 tentara Korea Selatan tewas dan 450.000 orang lainnya terluka. Korban tentara Korea Selatan mencapai total 621.000 jiwa, termasuk tentara yang hilang. Perang itu juga menyebabkan 520.000 orang tentara Korea Utara terluka dan tewas, dengan jumlah total korban, termasuk tentara yang hilang mencapai 800.000 jiwa. Pasukan PBB juga menderita kerugian besar, karena 41.000 orang pasukan meninggal dunia dan 104.000 orang prajurit terluka. Total korban mereka mencapai 155.000 orang termasuk prajurit yang hilang dan tawanan perang. Namun, itu bukanlah akhir dari semua kesedihan. Jauh lebih banyak korban dari warga sipil daripada prajurit yang meninggal selama perang. Lebih dari satu juta warga sipil Korea Selatan terbunuh, terluka atau hilang, sementara korban sipil di Korea Utara juga mencapai 1,55 juta jiwa. Diprediksi bahwa seperlima dari populasi seluruh Semenanjung Korea saat itu telah menjadi korban perang.

Selain korban manusia, Perang Korea juga berdampak besar pada ekonomi dan masyarakat. Di Korea Selatan, perang menghancurkan 43 persen fasilitas industri dan 50 persen tambang batu bara, dengan total kerugian mencapai 2.281.050.000 dolar AS.

Akibat perang ini, 10 juta orang terpaksa terpisah dari keluarga mereka, 300.000 orang wanita telah kehilangan suami dan 100.000 orang kehilangan orang tua mereka. Sedihnya lagi, Semenanjung Korea masih tetap menjadi satu-satunya wilayah yang terbelah sebagai dua negara di seluruh dunia.

Masa Blokade Hubungan Antar-Korea

-1969

1 Penolakan Korea Selatan atas Bantuan Banjir Korea Utara

Juli 1956

Sejak 14 Juli 1956, Korea Selatan dilanda hujan lebat selama sepuluh hari. Akibat bencana banjir itu, 68 orang terluka dan meninggal dunia, dengan total kerugian sebesar 4,37 miliar hwan, mata uang Korea Selatan pada saat itu. Pada 27 Juli, Palang Merah Korea Utara mengusulkan untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir di Korea Selatan. Tetapi pemerintah Rhee Syng-man di Seoul menolak tawaran itu karena menganggapnya sebagai serangan politik Pyongyang.

한강수해광경2 한강수해광경3 Source : National Archives of Korea

2 Perundingan Olahraga Antar-Korea

24 Januari 1963

Korea Selatan dan Korea Utara mengadakan putaran pertama perundingan olahraga di Lausanne, Swiss, seiring rekomendasi dari Komite Olimpiade Internasional agar kedua Korea membentuk satu tim olimpiade. Sayangnya, meskipun ada dua pertemuan lanjutan, kedua Korea gagal menyamakan pandangan mereka yang berbeda dan tim gabungan Korea itu pun tidak terwujud.

3 Kasus 21 Januari

21 Januari 1968

21 Januari 1968, sekelompok pasukan komando Korea Utara yang sangat terlatih berupaya untuk menyerang Kantor Kepresidenan Korea Selatan, Cheongwadae. Sebanyak 31 gerilyawan bersenjata menyusup dan melintasi garis gencatan senjata dan segera bergerak menuju ke Seoul untuk menyerbu Cheongwadae pada malam hari. Ketika identitas mereka terungkap di pos penjagaan Jahamun, hanya beberapa ratus meter dari Cheongwadae, mereka melemparkan granat ke arah polisi dan menembakkan senapan mesin ringan secara acak. Tim pembunuh Korea Utara bahkan melemparkan granat ke dalam bus yang secara tidak sengaja melewati area baku tembak itu. Peristiwa itu membunuh dan melukai banyak warga sipil. Pihak militer Korea Selatan segera memulai operasi penyisiran besar-besaran dengan menangkap serta menembak mati 28 anggota unit Komando Korea Utara yang melarikan diri pada saat itu. Menyusul insiden itu, ketegangan antar-Korea meningkat, kemudian Korea Selatan membentuk pasukan cadangan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan dan persiapan dalam perang menghadapi Korea Utara.

1.21사태무장공비사건현장 Source : National Archives of Korea

Masa Permulaan Hubungan Antar-Korea

1970-1979

4 Pertemuan Palang Merah Antar-Korea yang Pertama

20 Agustus 1971

Korea Selatan dan Korea Utara enggan mengadakan pembicaraan sampai tahun 1960-an di era Perang Dingin. Tetapi kedua Korea mulai membuka jalan demi dialog di tahun 1970-an. Pada 20 Agustus 1971, Palang Merah Antar-Korea mengadakan kontak pertama mereka untuk membahas masalah reuni keluarga yang terpisah antar-Korea akibat perang, karena sebelumnya Korea Utara telah menerima seruan dialog dari Palang Merah Korea Selatan. Sebanyak tujuh putaran pertemuan Palang Merah Antar-Korea telah diadakan antara bulan Agustus 1972 hingga Juli tahun berikutnya, untuk membahas kepastian keberadaan keluarga-keluarga yang terpisah, kemungkinan reuni dan pertukaran surat.

1차 남북적십자예비회담 Source : KDAS

5 Deklarasi Bersama Antar-Korea 4 Juli

4 Juli 1972

Pada akhir 1971 hingga Maret 1972, kedua Korea mengadakan pertemuan rahasia di desa gencatan senjata, Panmunjeom. Pertemuan tersebut memfasilitasi kunjungan Kepala Badan Intelijen Pusat Korea Selatan, Lee Hu-rak ke Pyongyang pada awal Mei dan kunjungan Wakil Kedua Perdana Menteri Korea Utara, Pak Song-chol ke Seoul pada akhir bulan itu. Perkembangan ini menandai pertukaran pandangan politik pertama antara kedua pihak. Akhirnya pada 4 Juli, deklarasi bersama diumumkan di Seoul dan Pyongyang. Dalam kesepakatan resmi pertama yang diadopsi oleh kedua Korea dalam 27 tahun sejak terjadinya perpecahan, keduanya menyepakati tiga prinsip, yakni independensi, perdamaian, dan persatuan bangsa. Prinsip-prinsip ini telah berfungsi sebagai pedoman dasar dalam semua pembicaraan antar-Korea berikutnya.

남북공동성명발표관련신문 Source : National Archives of Korea

6 Deklarasi 23 Juni

23 Juni 1973

Di tengah berlangsungnya pembicaraan antar-Korea, Presiden Korea Selatan saat itu, Park Chung-hee mengumumkan Deklarasi 23 Juni. Berdasarkan deklarasi ini, Park meminta kedua Korea untuk menahan diri dari campur tangan politik domestik di dalam negeri masing-masing. Dalam deklarasi, dikutip bahwa Korea Selatan tidak akan menentang masuknya kedua Korea secara bersamaan ke dalam PBB dan partisipasi Korea Utara dalam organisasi internasional. Benar saja, deklarasi Ini menganjurkan kebijakan pintu terbuka terhadap semua negara, terlepas dari sistem politik. Deklarasi ini bisa dinilai positif karena jauh dari kebijakan unifikasi yang sebelumnya bermusuhan dan tertutup. Pemerintah Korea Selatan juga menyampaikan komitmen yang kuat demi mencapai unifikasi damai. Namun, Korea Utara mengkritik deklarasi ini karena Korea Selatan hanya mengabadikan perpecahan bangsa dengan mengakui dua pemerintah yang berbeda di Semenanjung Korea. Setelah itu, dialog antar-Korea terhenti lagi dan kembali menghadapi kebuntuan.

6.23 평화통일외교선언 Source : KDAS

7Insiden Pembunuhan Kapak di Panmunjeom

18 Agustus 1976

18 Agustus 1976, sekelompok tentara AS di bawah pasukan PBB menebang pohon poplar yang menghalangi pandangan dari pos penjaga di Daerah Keamanan Bersama (Joint Security Area, JSA). Namun tentara Korea Utara mempermasalahkan hal itu, dengan menuntut penghentian pekerjaan tersebut. Di tengah konfrontasi yang sensitif, tentara Korea Utara secara brutal membunuh dua perwira AS dengan kapak yang telah ditinggalkan oleh buruh Korea Selatan yang melarikan diri. Alih-alih meminta maaf atas serangan yang mengejutkan itu, Korea Utara malah mendesak agar Korea Selatan dan AS menghukum mereka yang bertanggung jawab. Negosiasi gagal, sehingga militer Korea Selatan dan pasukan PBB menerapkan kesiapsiagaan yang tinggi, hingga siaga perang untuk pertama kalinya sejak Perang Korea berakhir. Namun, AS yang tengah menderita kerugian besar akibat Perang Vietnam, keberatan untuk berperang. Konflik itu akhirnya selesai setelah pasukan Korea Selatan dan AS menebang pohon itu dan AS menerima pesan dari pemimpin Korea Utara, Kim Il-sung yang menyebutkan penyesalan atas insiden tersebut. Pasca kejadian itu, garis demarkasi militer di Panmunjeom secara jelas ditandai dengan lempeng beton.

판문점도끼만행사건1 Source : National Archives of Korea

Masa Penciptaan Hubungan Antar-Korea

1980-1987

8 Pengeboman Rangoon di Burma

9 Oktober 1983

9 Oktober 1983, Presiden Korea Selatan saat itu, Chun Doo-hwan, sedang melakukan kunjungan resmi ke Rangoon, ibukota Burma (kini Myanmar). Sebuah bom yang disembunyikan oleh teroris Korea Utara meledak di Martyrs Mausoleum untuk mengenang Aung San di Rangoon (kini Yangon), menewaskan 17 orang pejabat pemerintah dan wartawan Korea Selatan, serta melukai 14 orang lainnya yang menunggu kedatangan presiden Korea Selatan di sana. Pengeboman itu adalah serangan teroris paling berdarah dalam sejarah diplomatik internasional. Pemerintah Burma menangkap dua orang teroris dan menjatuhkan hukuman mati, serta memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara. Pada Oktober 1984, pemerintah Burma melaporkan kepada PBB bahwa Korea Utara bertanggung jawab atas pengeboman itu. Tiga negara memutuskan hubungan diplomatik dengan Korea Utara dan 69 negara mengeluarkan pernyataan yang mengecam Korea Utara.

버마 아웅산묘소 폭발사건 치밀한 계획테러 1 버마 아웅산묘소 폭발사건 치밀한 계획테러 2 버마 아웅산묘소 폭발사건 치밀한 계획테러 3 Source : KDAS

9 Bantuan Korea Utara bagi Korban Banjir Korea Selatan

29 September-4 Oktober 1984

Pada musim panas tahun 1984, Seoul dilanda banjir terburuk dalam sejarah karena hujan deras yang berlangsung selama lima hari sejak 31 Agustus. Saat Korea Selatan sedang berjuang untuk pulih dari bencana, pada Palang Merah Korea Utara pada tanggal 8 September mengusulkan bantuan kepada para korban banjir dengan alasan rasa cinta persaudaraan dan kemanusiaan. Pada tanggal 14 September, Palang Merah Korea Selatan mengumumkan akan menerima proposal tersebut. Kemudian, pasokan bantuan Korea Utara dikirim ke Korea Selatan melalui Pelabuhan Incheon dan Panmunjeom. Pengiriman barang pasca perang pertama yang melintasi perbatasan ini, membantu menciptakan suasana rekonsiliasi kedua negara yang telah tegang akibat pengeboman Rangoon pada tahun 1983.

북한측으로부터수해물자인수1 Source : National Archives of Korea 북한 적십자사가 보내온 수해물자 인수(시멘트) Source : e-history

10 Reuni Pertama Keluarga Terpisah Antar-Korea

20 September 1985

Pada tanggal 20-23 September 1985, anggota keluarga yang terpisah di Korea Selatan dan Korea Utara akibat Perang Korea, kembali bertemu dengan saudara mereka yang telah lama hidup di sisi lain perbatasan. Sesuai dengan kesepakatan yang dicapai pada pertemuan Palang Merah Antar-Korea, kedua Korea bertukar rombongan keluarga dan kelompok seni di Seoul dan Pyongyang. Sebanyak 35 anggota keluarga dari rombongan Korea Selatan dan 30 orang Korea Utara bertemu dengan keluarga dan kerabat mereka di Pyongyang dan di Seoul. Acara ini menandai pertukaran sipil pertama antara kedua Korea sejak terbagi menjadi dua negara.

평양의 우리측 고향방문단 이산가족 상봉 평양의 우리측 고향방문단 이산가족 상봉 Source : KDAS

11 Korea Utara Bergabung dengan NPT

12 Desember 1985

Korea Utara mendapat sorotan dari dunia internasional karena membangun reaktor nuklir di Yongbyon pada tahun 1980 dan fasilitas daur ulang nuklir pada tahun 1985. Uni Soviet saat itu menekan Korea Utara untuk menghentikan pengembangan senjata nuklir, hingga akhirnya menyetujui Perjanjian Nonproliferasi Nuklir (NPT) pada tahun 1985. Sebagai imbalannya, Korea Utara diberi senjata militer, termasuk jet tempur oleh Uni Soviet. Meski Korea Utara telah bergabung dengan NPT, Korea Utara terus menolak menandatangani perjanjian perlindungan Badan Energi Atom Internasional (IAEA). Tetapi akhirnya negara komunis itu menandatangani perjanjian tersebut pada 30 Januari 1992.

12 Kasus Peledakan Pesawat Korean Air (KAL)

29 November 1987

29 November 1987, pesawat Korean Air (KE858) rute Baghdad – Seoul meledak di udara di atas Samudra Hindia karena sebuah bom yang disembunyikan di dalam pesawat oleh dua agen intelijen Korea Utara. Setelah diselidiki, pemerintah Korea Selatan menyimpulkan bahwa serangan teroris mematikan itu dilakukan di bawah instruksi Korea Utara dan membawa salah satu tersangka, Kim Hyon-hui ke Seoul.

1987년 KAL 858기 폭파_1 1987년 KAL 858기 폭파_2 Source : e-history

Masa Penjajakan Rekonsiliasi dan Kerja Sama Antar-Korea

1988-1997

13 Tim Gabungan Korea Menang dalam Kejuaraan Tenis Meja Dunia

24 April-6 Mei 1991

Korea Selatan dan Korea Utara menerjunkan tim terpadu pertama untuk Kejuaraan Tenis Meja Dunia ke-41 yang diadakan di Chiba, Jepang pada April 1991. Pada saat itu, tim wanita Korea bersatu mengalahkan pesaing kuat China dan memperoleh medali emas. Tim putra juga melaju ke pertandingan semifinal. Di Chiba, tim gabungan Korea menggunakan bendera bergambar Semenanjung Korea secara utuh yang berwarna biru dengan latar belakang putih dan lagu "Arirang" untuk pertama kalinya. Bendera dan lagu tersebut hingga sekarang masih berfungsi sebagai simbol tim gabungan Korea.

1991년 지바탁구세계선수권 KOREA 단일팀 출전_1 1991년 지바탁구세계선수권 KOREA 단일팀 출전_2 1991년 지바탁구세계선수권 KOREA 단일팀 출전_3 1991년 지바탁구세계선수권 KOREA 단일팀 출전_4 1991년 지바탁구세계선수권 KOREA 단일팀 출전_5 Source : KDAS

14 Dua Korea secara Bersamaan Menjadi Anggota PBB

18 September 1991

Pada sesi ke-46 Sidang Umum PBB pada tanggal 18 September 1991, Korea Selatan dan Korea Utara diterima secara bersamaan menjadi anggota PBB, 46 tahun setelah pecahnya Korea dan 46 tahun setelah pembentukan PBB. Seoul dan Pyongyang pernah menunjukkan pandangan yang sangat berbeda saat bergabung dalam PBB. Korea Selatan berupaya untuk mengajukan keanggotaan terpisah di PBB, sementara Korea Utara menentang upaya tersebut dengan mengklaimnya sebagai niatan untuk membuat perpecahan Korea secara permanen. Setelah berakhirnya Perang Dingin, Uni Soviet dan China tidak lagi keberatan dengan masuknya Korea Selatan menjadi anggota PBB. Mengingat kekhawatiran akan isolasi internasional, Korea Utara juga mengubah sikapnya dan memutuskan untuk menjadi anggota PBB bersama Korea Selatan secara bersamaan. Dengan keanggotaan di PBB, Korea Selatan dan Korea Utara meningkatkan status internasional mereka dan memperoleh landasan baru demi menjalin hubungan bilateral dan meningkatkan hubungan dengan dunia luar.

1991년 9월 18일 남북한 유엔 동시 가입과 남북 기본합의서 체결_1 1991년 9월 18일 남북한 유엔 동시 가입과 남북 기본합의서 체결_2 1991년 9월 18일 남북한 유엔 동시 가입과 남북 기본합의서 체결_3 1991년 9월 18일 남북한 유엔 동시 가입과 남북 기본합의서 체결_5 Source : KDAS

15 Deklarasi Bersama Denuklirisasi Semenanjung Korea

31 Desember 1991

Menyusul tiga putaran pembicaraan antar-Korea, ketua delegasi Korea Selatan dan Korea Utara menyepakati Deklarasi Bersama tentang Denuklirisasi Semenanjung Korea pada tanggal 31 Desember 1991. Berdasarkan deklarasi itu, keduanya tidak akan menguji atau memproduksi senjata nuklir dan tidak akan memiliki fasilitas pengayaan uranium.

남북 한반도 비핵화 공동선언 합의_1 남북 한반도 비핵화 공동선언 합의_2 Source : KDAS

16 Korea Utara Umumkan Penarikan Diri dari NPT

12 Maret 1993

Korea Utara mengadakan pembicaraan dengan AS di Beijing antara tahun 1987-1992 untuk meningkatkan hubungan bilateral. Washington menolak permintaan Pyongyang, sehingga Korea Utara menyatakan bahwa mereka akan menarik diri dari NPT. Masyarakat internasional menganggap keputusan itu sebagai ancaman besar atas komitmen Korea Utara dalam pengembangan senjata nuklirnya.

1993년 북한 핵확산금지조약 탈퇴 선언_1 1993년 북한 핵확산금지조약 탈퇴 선언_2 1993년 북한 핵확산금지조약 탈퇴 선언_3 1993년 북한 핵확산금지조약 탈퇴 선언_4 Source : KDAS

17 Korea Utara dan AS Tandatangani Kerangka Dasar Kesepakatan Jenewa

21 Oktober Maret 1994

Komunitas internasional mengutuk mundurnya Korea Utara dari NPT, dengan menyebutnya sebagai tindakan yang menghancurkan perdamaian dunia dan bersiap untuk menjatuhkan sanksi pada negara tersebut. Tetapi AS mewaspadai kemungkinan intervensi militer China, sejalan dengan Perjanjian Persekutuan Korea Utara dan China. Dalam hal ini, Korea Utara juga prihatin dengan isolasi internasional yang berkepanjangan dan memperdalam kesulitan ekonomi sebagai akibat dari pengembangan senjata nuklirnya. Setelah perundingan, kedua negara menandatangani Kerangka Kerja Kesepakatan di Jenewa pada Oktober 1994. Berdasarkan perjanjian itu, Korea Utara berkomitmen untuk menghentikan program nuklirnya, sementara AS sepakat untuk membangun dua reaktor nuklir air ringan, menyediakan minyak berat dan menjalin hubungan politik dan ekonomi.

1994년 북미 제네바 합의 체결_1 1994년 북미 제네바 합의 체결_2 1994년 북미 제네바 합의 체결_4 Source : KDAS

Masa Rekonsiliasi dan Kerja Sama Antar-Korea

1998-2007

18 Kawanan Sapi Chung Ju-yung Menyeberang ke Korea Utara

Juni dan Oktober 1998

Pendiri Grup Hyundai, Chung Ju-yung melintasi perbatasan ke Korea Utara melalui Panmunjeom pada Juni dan Oktober 1998 dengan membawa kawanan sapi. Chung lahir di Tongcheon, Provinsi Gangwon, yang sekarang terletak di Korea Utara. Ketika dia berusia 17 tahun, dia lari dari rumah dan pergi ke Seoul dengan membawa uang penjualan sapi yang dicuri dari ayahnya. Puluhan tahun kemudian, ia melunasi utangnya di masa silam dengan menyumbangkan kawanan sapi sebanyak 1.001 ekor kepada Korea Utara. Mudiknya Chung dengan membawa kawanan sapi ke Korea Utara, benar-benar memberikan momentum untuk menghidupkan kembali pertukaran lintas batas dua Korea.

1998년 정주영 현대그룹 명예회장 소떼 방북_1 1998년 정주영 현대그룹 명예회장 소떼 방북_2 Source : e-history

19Program Tur ke Gunung Geumgangsan Dimulai

18 November 1998

18 November 1998, program wisata ke Gunung Geumgangsan dimulai untuk memungkinkan warga sipil Korea Selatan melakukan perjalanan ke Korea Utara. Tentu saja, kejadian itu menjadi titik baru dalam sejarah pecahnya Semenanjung Korea. Sebagai simbol kerja sama lintas-perbatasan, program tur sebenarnya diwujudkan dari hasil upaya sepuluh tahun dari Grup Hyundai dan kebijakan pemerintah Korea Selatan yang fokus pada kerja sama antar-Korea. Namun, bisnis tur ini mengalami kesulitan di tengah hubungan antar-Korea yang terus berubah-ubah.

1998년 11월 금강산관광 시작_1 1998년 11월 금강산관광 시작_2 Source : KDAS

20 Pertempuran Yeonpyeong Pertama

15 Juni 1999

Pada tanggal 15 Juni 1999 pagi, kapal-kapal patroli dan kapal-kapal torpedo Korea Utara, bersama dengan 20 kapal penangkap ikan, melintasi Garis Batas Utara-NLL dan mendekat ke sisi perairan Korea Selatan sejauh dua kilometer. Angkatan Laut Korea Selatan mengeluarkan peringatan dan mendesak mereka mundur dengan menabrak kapal Korea Utara sebanyak dua kali. Pertempuran laut tersebut melukai tujuh pelaut Korea Selatan, menenggelamkan satu kapal Korea Utara dan merusak lima kapal lainnya.

1999년 제1연평해전_1 1999년 제1연평해전_2 Source : KDAS

21 Pernyataan Bersama Antar-Korea 15 Juni

15 Juni 2000

Dalam pidato pelantikannya pada tahun 1998, Presiden Korea Selatan saat itu, Kim Dae-jung menyoroti kemungkinan pertemuan puncak antara Korea Selatan dan Korea Utara. Pemerintah Seoul kemudian mengusulkan pelaksanaan KTT Antar-Korea dan pertukaran utusan khusus. Selama tiga hari mulai 13 Juni 2000, Presiden Kim Dae-jung dan pemimpin Korea Utara saat itu, Kim Jong-il mengadakan pertemuan puncak di Pyongyang dan mengadopsi Pernyataan Bersama Antar-Korea 15 Juni. KTT Antar-Korea pertama tersebut dianggap sebagai titik balik bersejarah bagi kedua Korea untuk mengakhiri permusuhan mereka dan membuka era baru demi reunifikasi.

2000 6·15 남북공동선언 Source : KDAS

22Perjanjian Penyambungan Rel Kereta Gyeongui

31 Juli 2000

Jaringan rel kereta Gyeongui di bagian barat Semenanjung Korea telah terputus sejak pecahnya Korea. Bagian yang terputus membentang sepanjang 20 km, meliputi 12 km di sisi Korea Selatan dan 8 km di wilayah Korea Utara. Pasca KTT Antar-Korea tahun 2000, Seoul dan Pyongyang mengadakan pembicaraan tingkat menteri untuk melaksanakan proyek penghubungan kembali kereta api lintas perbatasan dua negara. Pada September 2000, Korea Selatan membangun bagian jalur rel kereta api antara Munsan dan garis gencatan senjata, sementara Korea Utara melakukan pekerjaannya sendiri pada bagian antara Gaeseong dan garis perbatasan.

2000년 7월 31일 경의선 철도연결 합의_1 2000년 7월 31일 경의선 철도연결 합의_2 Source : KDAS

23 Putaran Pertama Reuni Keluarga Terpisah Antar-Korea

15-18 Agustus 2000

Tidak ada kemajuan dalam masalah keluarga terpisah selama 15 tahun sejak pertukaran rombongan keluarga terpisah dan rombongan kesenian pada September 1985. Setelah kesepakatan dicapai pada putaran pertama pertemuan Palang Merah Antar-Korea pada Juni 2000, 1.170 orang anggota rombongan mengadakan reuni yang penuh tangis dengan keluarga dan kerabat mereka yang telah lama terpisah di Seoul dan Pyongyang pada tahun itu. Selama putaran kelima perundingan Palang Merah Antar-Korea pada November 2003, kedua Korea sepakat untuk menerapkan reuni melalui video sebagai metode baru untuk reuni keluarga yang terpisah. Pada pertemuan Palang Merah kesembilan pada November 2007, keduanya juga sepakat untuk memperluas skala reuni dan mengadakannya secara teratur. Melalui kontak petugas penghubung di Panmunjeom pada tanggal 5 Februari 2008, kedua belah pihak menyepakati pertukaran video yang berisi surat antara keluarga yang terpisah. Dalam kesempatan itu, 20 keluarga dari masing-masing pihak saling bertukar video yang berisi surat sebagai percobaan. Reuni keluarga tatap muka ke-17 dan ke-18 diadakan masing-masing pada tahun 2009 dan 2010. Setelah serangan artileri Korea Utara terhadap pulau Yeonpyeong di Korea Selatan pada akhir tahun 2010, program reuni tersebut ditangguhkan untuk sementara waktu, dan kemudian dilanjutkan kembali pada Februari 2014. Pada tanggal 25 Agustus 2015, Korea Selatan dan Korea Utara mengadakan pertemuan tingkat tinggi dan sepakat untuk melanjutkan reuni keluarga terpisah. Berdasarkan kesepakatan tersebut, putaran ke-20 dari reuni berlangsung pada Oktober tahun itu. Kedua pemimpin Korea Selatan dan Korea Utara bertatap muka untuk menangani masalah kemanusiaan ini lagi dalam KTT di Panmunjeom pada tanggal 27 April 2018. KTT ini mendorong putaran ke-21 reuni berlangsung di Gunung Geumgangsan pada Agustus di tahun yang sama.

2000년 8월 제1차 이산가족방문단 교환 행사_1 2000년 8월 제1차 이산가족방문단 교환 행사_2 Source : KDAS

24 Stasiun Kereta Dorasan Dibuka

11 April 2002

Jalur Kereta Gyeongui dibuka pada tahun 1906 untuk menghubungkan Seoul dengan Sinuiju di sisi barat Semenanjung Korea, tetapi operasinya dihentikan selama Perang Korea. Kedua Korea sepakat untuk menghubungkan kembali jaringan rel kereta api itu sebagai langkah tindak lanjut dari KTT Antar-Korea 2000. Setelah pekerjaan rehabilitasi, Stasiun Dorasan yang merupakan stasiun terakhir di utara jaringan rel Gyeongui di Korea Selatan, dibuka pada April 2002. Pada tahun itu, Presiden AS saat itu, George W. Bush, mengunjungi stasiun tersebut dengan rekannya dari Korea Selatan, Kim Dae-jung dan menyampaikan pidatonya. Titik terakhir jalur kereta api Korea Selatan dengan Korea Utara tetap menjadi tempat simbolis demi menciptakan perdamaian dan persatuan.

2002년 4월 11일 경의선 도라산역 개통_1 2002년 4월 11일 경의선 도라산역 개통_2 Source : KDAS

25 Pertempuran Yeongpyeong Kedua

29 Juni 2002

29 Juni 2002, pertempuran Yeonpyeong yang kedua pecah tepat pada hari digelarnya pertandingan penentuan posisi ketiga dalam Piala Dunia 2002 Korea Selatan-Jepang. Dua kapal patroli Korea Utara melintasi Garis Batas Utara-NLL di Laut Barat dan menyusup ke perairan Korea Selatan. Korea Utara menyerang kapal-kapal patroli jenis Chamsuri Korea Selatan dan memicu baku tembak yang sengit. Akibat pertempuran berdarah itu, enam orang pelaut Korea Selatan, termasuk Letnan Yoon Yeong-ha meninggal dunia ketika membela negara, dan 18 orang prajurit lainnya mengalami cedera. Kapal Chamsuri 357 juga berakhir tenggelam. Sekitar 30 orang pelaut Korea Utara meninggal dunia dan cedera, sementara kapal patroli Dengsangot 684 Korea Utara juga hancur. Pertempuran kedua di Yeonpyeong tersebut sangat mengejutkan karena terjadi segera setelah Korea Selatan dan Korea Utara berjanji untuk memulihkan hubungan bilateral melalui kunjungan utusan khusus antar-Korea pada April tahun itu.

2002년 6월 제2차 연평해전 Source : KDAS

26 Korea Utara Mengundurkan Diri dari NPT

10 Januari 2003

Konflik antara Korea Utara dan AS meningkat karena Pyongyang enggan membantu inspeksi nuklir, sedangkan AS terlihat lambat dalam pembangunan reaktor air ringan yang telah disepakatinya. Krisis nuklir Korea Utara kedua juga meletus pada bulan Oktober 2002, setelah adanya tuduhan baru bahwa Korea Utara telah melanjutkan produksi uraniumnya. Korea Utara akhirnya mengumumkan akan mencabut penghentian program nuklirnya dan mengaktifkan kembali fasilitas nuklirnya tersebut. Untuk kedua kalinya, Korea Utara menyatakan pengunduran dirinya dari NPT pada tanggal 10 Januari 2003. Tidak ada negara yang pernah menyatakan akan menarik diri dari NPT sejak perjanjian internasional tersebut mulai berlaku pada tahun 1970. Penarikan diri dari NPT yang belum pernah terjadi sebelumnya merupakan tantangan besar bagi sistem pencegahan penyebarluasan senjata nuklir internasional.

2003년 1월 10일_북한 핵확산금지조약(NPT)탈퇴선언_1 2003년 1월 10일_북한 핵확산금지조약(NPT)탈퇴선언_2 Source : KDAS

27 Peletakan Batu Pertama Pembangunan Kawasan Industri Gaeseong

15 Juni 2003

Kawasan Industri Gaeseong adalah bisnis yang menggabungkan modal dan teknologi Korea Selatan dengan tanah dan tenaga kerja Korea Utara. Sebanyak 15 perusahaan Korea Selatan memulai uji coba operasional di kawasan industri gabungan ini pada Juni 2004. Proyek bersejarah yang membuka babak baru dalam kerja sama dan pertukaran antar-Korea ini mempunyai arti yang sangat signifikan, tidak hanya di sektor ekonomi, namun juga budaya dan sosial. Kawasan industri ini menyumbang proporsi perdagangan antar-Korea yang kian meningkat hingga mencapai 99,6 persen pada tahun 2015. Terlebih lagi, kawasan itu terlihat berubah menjadi komunitas ekonomi dan kehidupan yang melibatkan 54.800 pekerja Korea Utara dan 800 karyawan Korea Selatan dalam kegiatan produksi bersama. Namun, proyek ekonomi bersama antar-Korea mengalami pasang surut karena hubungan antar-Korea yang tidak stabil dan masalah nuklir Korea Utara. Pemerintah Korea Selatan menghentikan operasi pabriknya pada Februari 2016, setelah uji coba nuklir keempat Korea Utara dan penembakan rudal jarak jauh, selain timbulnya kecurigaan bahwa keuntungan dari kawasan industri itu digunakan untuk pengembangan senjata nuklir Korea Utara.

개성공단착공_1 개성공단착공_2 Source : KDAS

28 Pengumuman Kepemilikan Senjata Nuklir Korea Utara

10 Februari 2005

Pada Februari 2005, Kementerian Luar Negeri Korea Utara mengatakan bahwa negara itu telah memproduksi senjata nuklirnya dalam upaya untuk mempertahankan diri. Pada April 2012, Korea Utara mengklaim dirinya sebagai negara pemilik nuklir dalam konsitusinya yang baru direvisi.

북한핵무기보유선언_1 북한핵무기보유선언_2 북한핵무기보유선언_3 Source : KDAS

29 Pernyataan Bersama 19 September Diadopsi

19 September 2005

19 September 2005, Korea Utara mendeklarasikan komitmennya untuk menghentikan seluruh program nuklirnya. Sejalan dengan keputusan itu, ketua delegasi dari enam negara yang terdiri dari dua Korea, AS, China, Jepang, dan Rusia, menyetujui Pernyataan Bersama 19 September pada putaran keempat perundingan nuklir enam pihak. Perkembangan positif tersebut dianggap sebagai permulaan dalam proses pembangunan rezim perdamaian, karena dihentikannya pengembangan nuklir Korea Utara akan menjadikan Semenanjung Korea bebas dari senjata nuklir. Namun, tepat setelah pernyataan bersama dirilis, AS menuduh Korea Utara sebagai negara pendukung terorisme. Sebagai tanggapan, Korea Utara melakukan uji coba rudal pada Juli 2006 dan melakukan uji coba nuklir pertama pada Oktober tahun itu. Sehingga pernyataan bersama 19 September itu pada dasarnya telah tiada.

공동성명채택_1 공동성명채택_1 Source : KDAS

30 Uji Coba Nuklir Korea Utara yang Pertama

9 Oktober 2006

Korea Utara meluncurkan uji coba nuklir pertamanya pada tanggal 9 Oktober 2006, yang sekaligus menentang kekhawatiran dan peringatan dari negara-negara tetangganya, terutama China. AS memimpin upaya untuk mengeluarkan resolusi PBB demi menghentikan Korea Utara. Pyongyang memprotes keras langkah tersebut dengan mengancam akan meningkatkan kemampuan pertahanan negaranya dengan segala kemampuannya. Kemudian Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi No. 1718 yang melarang penjualan bahan dan teknologi, serta transaksi keuangan terkait senjata pemusnah masal ke Korea Utara dan memberlakukan larangan masuknya sosok Korea Utara yang terlibat dalam program nuklir negara itu.

북한1차핵실험_1 북한1차핵실험_2 북한1차핵실험_3 북한1차핵실험_4 Source : KDAS

31 KTT Antar-Korea & Deklarasi 4 Oktober

2-4 Oktober 2007

Tanggal 2-4 Oktober 2007, Presiden Korea Selatan saat itu, Roh Moo-hyun, mengunjungi Pyongyang dan mengadakan pertemuan puncak dengan mitranya dari Korea Utara, Kim Jong-il. Pada KTT Antar-Korea yang kedua ini, Roh merupakan kepala negara Korea Selatan pertama yang melintasi garis demarkasi militer dengan berjalan kaki pada tanggal 2 Oktober 2007. Roh dan Kim mengadakan KTT pada tanggal 3 Oktober dan pada hari berikutnya mengadopsi deklarasi tentang kemajuan hubungan antar-Korea, perdamaian dan kemakmuran. Deklarasi 4 Oktober berisi tentang perjanjian antar-Korea untuk mendorong perundingan penyelesaian masalah nuklir tiga atau empat pihak, pelaksanaan aktif kerja sama ekonomi antar-Korea dan peningkatan program reuni keluarga yang terpisah antar-Korea.

2007남북정상회담 Source : KBS News

Masa Perenggangan Hubungan Antar-Korea

2008-2017

32 Penembakan Turis Korea Selatan di Gunung Geumgangsan

11 Juli 2008

Program tur ke Gunung Geumgangsan di Korea Utara tumbuh secara signifikan, baik dalam kualitas maupun kuantitas hingga paruh pertama tahun 2008. Pada tanggal 11 Juli 2008, terjadilah sebuah kasus yang tidak pernah terduga. Seorang turis Korea Selatan di resor Gunung Geumgangsan ditembak mati oleh seorang tentara Korea Utara. Untuk melindungi keselamatan warganya, pemerintah Seoul memutuskan untuk menangguhkan program tur tersebut mulai keesokan harinya tanggal 12 Juli, dengan keyakinan bahwa kejadian itu adalah masalah yang serius.

금강산관광객피격사건_1 금강산관광객피격사건_2 Source : KDAS

33 Uji Coba Nuklir Korea Utara yang Kedua

25 Mei 2009

25 Mei 2009, Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir keduanya di Punggye-ri di Kabupaten Kilju, Provinsi Hamgyong Utara, tempat negara itu sebelumnya melakukan uji coba nuklir pertamanya. Komunitas internasional mengecam Korea Utara dengan satu suara. Pada tanggal 12 Juni 2009, Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi No. 1874 yang menyerukan sanksi lebih keras terhadap Korea Utara.

북한2차핵실험실시_1 북한2차핵실험실시_2 북한2차핵실험실시_3 Source : KDAS

34 Tenggelamnya Kapal Perang Cheonan Korea Selatan

26 Maret 2010

26 Maret 2020, pukul 21.22. Kapal Perang Angkatan Laut Korea Selatan, Cheonan yang berbobot 1.200 ton, tenggelam setelah serangan torpedo oleh Korea Utara. Di antara 104 orang awak kapal, 58 orang mengalami cedera, sedangkan 46 lainnya meninggal dunia. Untuk mengetahui penyebab pasti insiden itu, militer Korea Selatan membentuk tim investigasi gabungan antara sipil dan militer yang juga melibatkan para ahli dari AS, Inggris, Australia dan Swedia. Pada bulan Mei, tim investigasi gabungan menyimpulkan bahwa Korea Utara bertanggung jawab atas insiden tersebut, dengan mengutip bahwa sebuah torpedo CHT-02D yang diangkat dari dasar laut diproduksi secara mandiri oleh Korea Utara.

천안함피격북한소행_1 천안함피격북한소행_2 Source : KDAS

35 Seoul Terapkan Sanksi pada Korea Utara

24 Mei 2010

Setelah terbukti sebagai otak di balik insiden tenggelamnya kapal Cheonan, pemerintah Seoul memberlakukan sanksi terhadap Korea Utara untuk mencegah Pyongyang meluncurkan provokasi tambahan dan memaksanya bertanggung jawab atas segala provokasi yang dilakukan. Sanksi yang dikenal sebagai “Tindakan 24 Mei” tersebut, melarang kunjungan warga Korea Selatan ke Korea Utara hingga perdagangan antar-Korea, kecuali Kawasan Industri Gaeseong dan program tur ke Gunung Geumgangsan. Korea Selatan juga melarang investasi barunya di Korea Utara, melarang kapal Korea Utara masuk ke perairannya, dan berdasarkan prinsipnya menangguhkan sebagian besar program bantuan untuk Korea Utara.

524조치 Source : e-history

36 Tembakan Artileri Korea Utara ke Pulau Yeongpyeong

23 November 2010

23 November 2010, Korea Utara melepaskan serangan artileri ke Pulau Yeonpyeongdo, Korea Selatan. Selain pangkalan militer di pulau itu, Korea Utara membombardir rumah-rumah warga sipil yang tidak bersenjata. Tembakan itu menewaskan dua orang tentara korps marinir Korea Selatan dan dua orang warga sipil, serta melukai banyak warga lainnya. Kejadian ini merupakan penyerangan pertama Korea Utara ke wilayah Korea Selatan sejak Perang Korea. Invasi militer yang menimbulkan kematian warga sipil merupakan provokasi serius untuk menghancurkan perdamaian regional.

연평도포격사건 Source : KDAS

37 Uji Coba Nuklir Korea Utara yang Ketiga

12 Februari 2013

12 Februari 2013, Korea Utara melanjutkan uji coba nuklir lainnya di Punggye-ri di Kabupaten Kilju, Provinsi Hamgyong Utara, yang merupakan tempat uji coba yang sama dengan dua uji coba sebelumnya. Pengujian nuklir Pyongyang yang ketiga memicu kritik keras dari dunia internasional. Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 2094 untuk menjatuhkan sanksi kuat terhadap Korea Utara. Banyak negara di dunia, termasuk China, mengutuk uji coba nuklir Korea Utara dan ikut bergabung dengan mendukung sanksi internasional.

북한3차핵실험실시_1 북한3차핵실험실시_2 Source : KDAS

38 Uji Coba Nuklir Korea Utara yang Keempat

6 Januari 2016

Uji coba nuklir keempat Korea Utara terjadi lagi di Punggye-ri pada tanggal 6 Januari 2016. Komunitas internasional membahas sanksi yang lebih keras terhadap Korea Utara. Resolusi No. 2270 yang diadopsi oleh Dewan Keamanan PBB pada tanggal 2 Maret 2016, menjatuhkan sanksi terkuat dan terlengkap terhadap Korea Utara. Korea Selatan juga untuk sementara waktu menangguhkan operasi Kawasan Industri Gaeseong, sebagai tanggapan terhadap uji coba nuklir keempat Korea Utara dan peluncuran rudal jarak jauhnya.

북한4차핵실험실시_1 북한4차핵실험실시_2 북한4차핵실험실시_3 Source : KDAS

39 Ditutupnya Kawasan Industri Gaeseong

10 Februari 2016

Kawasan Industri Gaeseong yang merupakan simbol kerja sama ekonomi antar-Korea, menghadapi kemunduran besar pada tahun 2016. Pada tanggal 10 Februari 2016, pemerintah Korea Selatan yang saat itu dipimpin oleh Presiden Park Geun-hye, mengumumkan keputusannya untuk menghentikan operasi pabrik di Kawasan Industri Gaeseong, sebagai tanggapan atas uji coba nuklir keempat Korea Utara dan serangkaian penembakan rudal jarak jauhnya. Pada hari berikutnya, Korea Utara juga menutup kawasan industri, membekukan aset perusahaan Korea Selatan dan mengusir tenaga kerja Korea Selatan. Tentu saja, penutupan mendadak ini mendorong kerugian besar dari perusahaan Korea Selatan yang melakukan bisnis di kawasan itu. Pabrik-parik di sana tetap ditutup hingga saat ini.

개성공단 가동 중단 Source : KDAS

40 Uji Coba Nuklir Korea Utara yang Kelima

9 September 2016

9 September 2016, Korea Utara melakukan uji coba nuklir kelima di Punggye-ri. Ada yang berspekulasi bahwa melalui uji coba kali ini, Korea Utara diperkirakan telah mendekati tahap untuk memiliki rudal yang mampu membawa hulu ledak nuklir dan mengerahkannya dalam pertempuran. Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi No. 2321 yang berisi penerapan langkah-langkah sanksi tambahan terhadap Korea Utara.

북한5차핵실험_1 북한5차핵실험_1 Source : KDAS

41 Uji Coba Nuklir Korea Utara yang Keenam

3 September 2017

Uji Coba Nuklir Korea Utara yang Keenam pada tanggal 3 September 2017, dilakukan setahun setelah uji coba sebelumnya. Ini juga menandai peluncuran nuklir pertama sejak pemerintahan Korea Selatan dipimpin oleh Presiden Moon Jae-in dan pemerintahan AS dipimpin oleh Donald Trump. Sebagai tanggapannya, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan Resolusi No. 2375.

북한6차핵실험_1 북한6차핵실험_2 북한6차핵실험_3 Source : KDAS

Titik Balik Hubungan Antar-Korea

2018-

42 Dua Korea Bergabung dalam Pembukaan Olimpiade “PyeongChang 2018” dan Bentuk Tim Hoki Es Wanita Gabungan

9-25 Februari 2018

Dua puluh hari sebelum dimulainya Pertandingan Olimpiade Musim Dingin “PyeongChang 2018” di Korea Selatan, kedua Korea membuat kesepakatan dramatis untuk masuk bersama dalam parade atlet saat upacara pembukaan dan membentuk tim hoki es wanita gabungan. Tim tersebut merupakan tim gabungan antar-Korea pertama dalam sejarah Olimpiade. Diadakan di satu-satunya negara yang terbelah di dunia, Olimpiade “PyeongChang 2018” menambahkan arti yang lebih terhadap semangat olimpiade demi perdamaian.

평창동계올림픽남북단일아이스하키_1 평창동계올림픽남북단일아이스하키_2 Source : KDAS

43 KTT Antar-Korea di Panmunjeom yang Pertama

27 April 2018

27 April 2018, Korea Selatan dan Korea Utara mengadakan pertemuan puncak bilateral ketiga di “Rumah Perdamaian” desa Panmunjeom, Korea Selatan. Ketua Komisi Urusan Negara Korea Utara, Kim Jong-un, menjadi pemimpin Korea Utara pertama yang menginjakkan kaki di tanah Korea Selatan. Para pemimpin kedua Korea berjalan melewati garis demarkasi militer sambil bergandengan tangan. Di satu titik, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un keduanya melakukan pembicaraan tanpa kehadiran peserta lain. Mereka berdiri berdampingan untuk menyatakan dibukanya era damai dan bahkan semua adegan ini disiarkan langsung ke seluruh dunia. Usai KTT, kedua pemimpin bersama-sama mengumumkan Deklarasi Panmunjeom untuk Perdamaian, Kemakmuran, dan Unifikasi Semenanjung Korea. Deklarasi ini memiliki makna yang sangat penting karena kedua pemimpin mengungkapkan tujuan bersama demi terciptanya Semenanjung Korea yang bebas nuklir melalui denuklirisasi sepenuhnya.

2018427남북정상회담 Source : KBS News

44 Tim Gabungan Wanita Antar-Korea untuk Kejuaraan Tenis Meja Dunia di Swedia

29 April-6 Mei 2018

Korea Selatan dan Korea Utara bertanding sebagai satu tim di Kejuaraan Tenis Meja Dunia di Swedia. Tim wanita gabungan antar-Korea kalah dari Jepang di pertandingan semifinal, tetapi semua atlet dari kedua Korea berdiri di podium bersama dan berbagi kegembiraan, dengan meraih medali perunggu.

스웨덴세계탁구선수권단일팀 Source : Yonhap News Agency

45 KTT Antar-Korea di Panmunjeom yang Kedua

26 Mei 2018

Sebulan setelah KTT Antar-Korea yang pertama, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un kembali bertemu untuk KTT kedua di “Paviliun Unifikasi” desa Panmunjeom, Korea Utara pada tanggal 26 Mei 2018. Pada sore hari sebelumnya, Kim menyampaikan harapannya untuk bertemu Moon tanpa formalitas dan Moon dengan senang hati segera menerima proposal tersebut. Selama pertemuan mendadak, keduanya terlibat dalam dialog yang jujur. Mereka kembali memastikan bahwa upaya denuklirisasi Semenanjung Korea dan pembangunan rezim perdamaian yang permanen tidak boleh dihentikan. Kedua pemimpin berkomitmen untuk bekerja sama dengan erat dalam tujuan tersebut.

2018년 5월 26:5.26 남북정상회담 Source : KBS News

46 KTT Korea Utara dan AS di Singapura

12 Juni 2018

12 Juni 2018, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump bertemu di Singapura untuk pertemuan puncak pertama antara kedua negara sejak Gencatan Senjata Perang Korea tahun 1953. Selama KTT, Trump berjanji untuk memberikan jaminan keamanan kepada Pyongyang, sementara Kim menegaskan kembali komitmennya menuju denuklirisasi sepenuhnya di Semenanjung Korea. KTT itu menjadi acara bersejarah yang membuka masa depan baru, namun di sisi lain sedikit mengecewakan karena dalam pernyataan bersamanya tidak memuat kesepakatan denuklirisasi yang sepenuhnya dan terverifikasi.

싱가포르북미정상회담 Source : Yonhap News Agency

47 Tim Gabungan Korea di Asian Games Jakarta-Palembang

Agustus 2018

Untuk Pesta Olahraga Asia ke-18 (2018 Asian Games), Jakarta-Palembang 2018, Korea Selatan dan Korea Utara mengirim tim Korea bersatu dalam tiga cabang olahraga, yaitu basket, kano, dan dayung. Di bawah nama tim "Korea", para atlet Korea yang bersatu merebut satu medali emas, satu perak dan dua medali perunggu.

자카르타팔렘방아시안게임 Source : KBS News

48 KTT Antar-Korea di Pyongyang

18-20 September 2018

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un mengadakan pertemuan puncak ketiga mereka di Pyongyang selama tiga hari mulai 18 September 2018. Moon adalah presiden Korea Selatan ketiga yang mengunjungi Pyongyang, setelah Kim Dae-jung pada tahun 2000 dan Roh Moo-hyun pada tahun 2007. Moon dan Kim mengumumkan Pernyataan Bersama Pyongyang. Kedua pemimpin telah menyepakati proyek kerja sama ekonomi antar-Korea, termasuk penghubungan jalur kereta api dan jalan raya lintas batas dua negara, serta langkah-langkah untuk meredakan ketegangan militer termasuk denuklirisasi. Tepat setelah kedua pemimpin menandatangani perjanjian, Menteri Pertahanan Korea Selatan, Song Young-moo dan mitranya dari Korea Utara, No Kwang-chol ikut menandatangani kesepakatan militer untuk mewujudkan Pernyataan Panmunjeom yang bersejarah. Pada tanggal 19 September, Presiden Moon menyampaikan pidatonya di hadapan 150.000 orang warga Pyongyang, untuk pertama kalinya sebagai presiden Korea Selatan. Pada tanggal 20 September yang merupakan hari terakhir KTT, Moon dan Kim bersama-sama mendaki Gunung Baekdusan. Kedua pemimpin itu berpose dengan mengangkat tangan mereka di puncak gunung sembari tersenyum. Pandangan ini memang dianggap sebagai salah satu adegan paling berkesan dalam KTT tiga hari tersebut.

평양공동선언 Source : Yonhap News Agency

49 Peletakan Batu Pertama Penyambungan dan Modernisasi Jalur Kereta Gyeongui, Donghae, dan Jalan Raya

26 Desember 2018

Sebuah upacara peletakan batu pertama untuk menyambungkan dan memodernisasi rel kereta api dan jalan raya antar-Korea berlangsung di Stasiun Panmun di kota Gaeseong, Korea Utara pada tanggal 26 Desember 2018. Ketika terhubung, jalur kereta api ini akan menyempurnakan Kereta Api Trans-Korea (Trans-Korea Railway, TKR) yang terhubung langsung ke benua Eropa melalui Kereta Api Trans-China dan Kereta Api Trans-Mongolia.

경의선동해선 철도도로 연결 및 현대화착공식_1 경의선동해선 철도도로 연결 및 현대화착공식_2 경의선동해선 철도도로 연결 및 현대화착공식_3 Source : KDAS

50 Pertemuan Moon, Kim dan Trump di Panmunjeom

30 Juni 2019

30 Juni 2019, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un dan Presiden AS, Donald Trump mengadakan pertemuan trilateral di Panmunjeom untuk pertama kalinya. Trump bertemu dengan Kim di garis demarkasi militer dan menyeberang ke sisi Korea Utara Panmunjeom, sekaligus menjadi presiden AS pertama yang menginjakan tanah Korea Utara. Kedua pemimpin menyeberang kembali ke sisi Korea Selatan dan bertemu dengan Presiden Moon, yang sedang menunggu di depan “Rumah Kebebasan”. Ketiganya kemudian mengadakan pertemuan singkat. Seusai pembicaraan bilateral dengan Kim, Trump mengatakan bahwa Korea Utara dan AS akan melanjutkan pembicaraan tingkat kerja.

2019년 남북미 정상 판문점 회동 Source : KBS News